Selasa, 22 Maret 2022

Beberapa Penyebab dan Pengobatan Kulit Kering


Kulit yang mengering biasanya bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan perawatan di rumah. 

Akan tetapi, Anda perlu segera pergi ke dokter jika terdapat kondisi berikut.

- Kondisi kulit tak kunjung membaik meskipun sudah dirawat.

- Kulit kering disertai kemerahan pada permukaannya.

- Kulit sangat kering dan gatal hingga mengganggu tidur.

- Terdapat luka terbuka atau infeksi akibat goresan pada kulit yang terlalu kering.

- Area kulit kering yang bersisik dan mengelupas sudah terlalu luas,

Jangan sepelekan berbagai tanda pada kulit yang sudah mengganggu kegiatan Anda sehari-hari.b erl

Pasalnya, gejala yang Anda alami mungkin saja menandakan penyakit kulit tertentu.

Penyebab kulit kering

Berikut sejumlah hal yang sering menyebabkan xerosis.

1. Cuaca dingin atau panas

Kulit biasanya berada pada kondisi paling kering saat cuaca dingin atau kering. Pada saat ini, suhu dan kelembapan udara menurun. Selain itu, iklim panas selama musim kemarau juga bisa membuat kulit mengering karena dehidrasi.

2. Paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari dalam iklim apa pun bisa membuat kulit mengalami dehidrasi. Ini disebabkan karena sinar ultraviolet mampu menembus jauh ke bawah permukaan kulit. Akibatnya, kulit kehilangan kelembapan alaminya.

3. Mandi air hangat terlalu lama

Mandi dengan air hangat memang terasa menenangkan. Namun, kebiasaan ini justru dapat membuat kulit mengering dan bersisik bila dilakukan terlalu lama. Dampak serupa pun bisa terjadi jika Anda menggunakan air yang terlalu panas.

Oleh karena itu, batasi waktu mandi Anda agar tidak lebih dari 5 menit. Pastikan juga suhu air yang Anda gunakan tidak sampai membuat kulit terasa terbakar.

3. Penggunaan sabun dan deterjen yang keras

Sabun, deterjen, dan produk pembersih berbahan keras mengandung berbagai zat kimia yang dapat menghilangkan kelembapan kulit. Produk-produk ini biasanya dilengkapi dengan bahan pembersih yang disebut surfaktan.

Surfaktan adalah zat pembersih yang memiliki pH basa. Produk-produk yang memiliki pH basa bisa merusak lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Kulit pun akhirnya menjadi kering dan mudah mengalami iritasi.

4. Tidak minum cukup air

Aturan minum air delapan gelas per hari bukan sekadar mitos belaka. Pasalnya, tubuh memang membutuhkan cukup cairan untuk bekerja dengan baik. Kurang minum air dapat membuat kulit terkena dehidrasi sehingga tampak kering dan tidak bercahaya.

5. Pemakaian obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu seperti obat jerawat bisa membuat kulit wajah mengelupas dan mengalami kekeringan. Adapun berbagai obat jerawat yang menimbulkan efek samping ini yaitu retinol, asam glikolat, asam salisilat, dan benzoil peroksida.

6. Gejala penyakit tertentu

Penyakit tertentu dapat membuat kulit menjadi semakin mengering. Eksim dan psoriasis adalah contoh penyakit kulit yang menimbulkan gejala berupa kulit kering, berkerak, bahkan hingga pecah-pecah dan berdarah.

Faktor-faktor risiko kondisi ini

Siapa pun dapat bermasalah dengan kulit yang mengering. Akan tetapi, risikonya lebih tinggi pada orang-orang dengan kondisi berikut.

- Berusia di atas 40 tahun.

- Tinggal di daerah beriklim kering, dingin, atau memiliki kelembapan udara yang rendah.

- Memiliki pekerjaan yang mengharuskan Anda bersentuhan dengan air setiap hari.

- Sering berenang di kolam yang mengandung klorin.

Diagnosis & pengobatan kulit kering

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Untuk mendiagnosis kulit kering alias xerosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat medis Anda. Hal ini juga mencakup kapan tanda-tanda kulit kering muncul, apa yang memperburuknya, cara merawat kulit, dan lain-lain.

Selain itu, dokter juga akan melakukan tes diagnostik bila kulit kering diduga muncul akibat kondisi medis tertentu.b erl cosmetics

Selasa, 01 Maret 2022

Kondisi yang Membutuhkan Obat Tetes Mata dan Cara Memilihnya

Obat tetes mata dapat digunakan untuk menangani berbagai keluhan pada mata. Namun, jenis obat tetes mata yang digunakan perlu disesuaikan dengan kondisi yang ingin diatasi. Oleh karena itu, kenali dulu keluhan apa yang muncul pada mata agar tidak salah memilih obat tetes mata.

Ada berbagai gangguan pada mata yang dapat memengaruhi penglihatan. Gangguan tersebut biasanya ditandai dengan mata merah disertai gatal, perih, dan nyeri. Nah, salah satu langkah awal untuk menangani sakit mata adalah menggunakan obat tetes mata.

Obat tetes mata dapat digunakan untuk menangani berbagai keluhan pada mata. Namun, jenis obat tetes mata yang digunakan perlu disesuaikan dengan kondisi yang ingin diatasi. Oleh karena itu, kenali dulu keluhan apa yang muncul pada mata agar tidak salah memilih obat tetes mata.

Berbagai Kondisi yang Membutuhkan Obat Tetes Mata

Ada beberapa keluhan pada mata yang membutuhkan obat tetes mata, di antaranya:

1. Mata kering

Mata kering dapat terjadi ketika kelenjar air mata tidak memproduksi air mata yang cukup untuk melumasi bola mata. Hal ini bisa membuat mata menjadi merah dan iritasi. Mata kering juga bisa Anda alami ketika terlalu lama menatap layar komputer, kurang tidur, dan memakai lensa kontak terlalu lama.

2. Iritasi

Paparan berbagai partikel yang ada di udara, seperti debu, polusi udara, dan asap rokok, dapat menyebabkan mata mengalami iritasi.

Saat partikel atau benda asing masuk ke dalam mata, mata akan menjadi merah, terasa gatal, dan berair. Tak hanya dari udara, air kolam yang mengandung klorin juga dapat menyebabkan mata iritasi.

3. Infeksi

Mata yang kurang terjaga kebersihannya rentan mengalami infeksi virus, bakteri, atau jamur. Infeksi mata biasanya muncul pada satu mata dan dapat menular ke mata lainnya atau bahkan menular ke orang lain.

Infeksi mata dapat menimbulkan beragam gejala, seperti mata merah, gatal, nyeri, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan kabur. Infeksi mata yang umum terjadi adalah uveitis dan konjungtivitis.

4. Alergi

Alergi pada mata disebabkan oleh reaksi antibodi yang berlebihan terhadap alergen yang masuk ke mata, seperti serbuk sari dan bulu hewan. Kondisi ini umumnya ditandai dengan mata terasa gatal, merah, berair, dan bengkak.

Cara Memilih Obat Tetes Mata

Sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi gangguan pada mata, Anda bisa menggunakan obat tetes mata yang dijual bebas. Namun, dalam memilih obat tetes mata, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

- Pastikan kemasan obat tetes mata dalam kondisi baik dan masih tersegel.

- Perhatikan tanggal kadaluwarsa dan petunjuk penggunaan pada label kemasan.

- Pilih produk obat tetes mata yang sudah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) agar keamanannya terjamin.

- Pilih produk obat tetes mata yang kemasannya membuat obat tidak mudah tumpah, tidak terkontaminasi, dan gampang digunakan.

Selain beberapa cara di atas, Anda sebaiknya memilih obat tetes mata yang memiliki kandungan sesuai tujuan penggunaan. Misalnya, untuk mengatasi keluhan iritasi pada mata, pilihlah obat tetes mata yang mengandung bahan tetrahydrozoline hydrochloride. Ingat, gunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan.

Anda juga disarankan untuk selalu menjaga kebersihan mata, seperti mencuci tangan sebelum menyentuh area mata, menghindari zat yang membuat mata iritasi, serta mengistirahatkan mata setiap beberapa jam saat bekerja di depan layar komputer.

Jika penggunaan obat tetes mata tidak juga berhasil mengatasi keluhan pada mata atau bila keluhannya jadi bertambah parah, disertai nyeri hebat, keluar banyak cairan dari mata, pandangan buram, atau muncul gangguan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.